Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1, BI Masih Tunggu Restu SBY,. ,. SECEPATNYA..!!!

Bank Indonesia (BI) mengaku masih menunggu amanat Presiden SBY untuk melakukan penyederhanaan atau redenominasi rupiah dengan menghilangkan tiga nol dalam nilai mata uang rupiah.

Hal ini disampaikan oleh Gubernur BI Darmin Nasution di kantornya, Jakarta, Selasa malam (13/12/2011).

"Kita sudah persentasi ke presiden dan wapres yang mengkoordinir redenominasi. RUU dan naskah akademik sudah selesai tinggal tunggu amanat presidenn," kata Darmin.

Mantan Dirjen Pajak ini menyatakan BI bekerjasama dengan pemerintah dalam menggodok rencana redenominasi dengan koordinasi Wakil Presiden Boediono. Dalam kajian akhir, memang BI akan menghilangkan tiga nol dalam nilai mata uang rupiah atau mengubah Rp 1.000 menjadi Rp 1.

Dalam melakukan kajian redenominasi, Darmin mengatakan pihaknya sudah belajar dari beberapa negara yang melakukan redenominasi. Dari mulai negara yang gagal melakukannya sampai yang berhasil seperti Turki.

"Kita bukan pertama, sudah banyak negara dari yang berhasil sampai yang gagal. Jadi kita tahu yang harus dilakukan. Staf kita sudah dikirim ke negara-negara yang melakukan redenominasi dan mempelajarinya secara detil. Jadi tidak hanya membaca dari buku," kata Darmin.

Menurut Darmin, masyarakat tak perlu khawatir terhadap rencana ini. Karena semua langkah aturan telah dipersiapkan dengan baik dalam RUU yang siap dikirim ke DPR apabila telah direstui presiden.

"Masyarakat kita positif kok. Yang aneh-aneh sekarang adalah perusahaan real estate yang menjual rumah dengan mengatakan beli rumah sekarang sebelum redenominasi," ucap Darmin sambil tertawa.

Proses redenominasi saat ini koordinator pelaksananya berada di tangan Wakil Presiden RI. Darmin optimistis, sebelum masa jabatannya berakhir di 2013, proses penyederhanaan mata uang rupiah ini akan berjalan lancar.

Redenominasi merupakan proses penyederhanaan nilai mata uang rupiah. Dalam kajian sebelumnya, redenominasi akan menghilangkan 3 nol dalam nominal rupiah sekarang, namun tidak akan mengurangi nilainya. Misalnya adalah uang Rp 1.000.000 nantinya menjadi Rp 1.000 namun nilainya tidak berkurang.

BI beberapa kali menegaskan, redenominasi bukanlah sanering karena nilai rupiah tidak akan berkurang setelah redenominasi. BI memperkirakan proses redenominasi akan membutuhkan waktu sekitar 10 tahun. Tahapan pertama yang dilakukan bank sentral yakni sosialisasi yang semula dilaksanakan di tahun ini.
Read more →

Cikampek-Palimanan, Proyek Tol Malaysia Pertama di Indonesia ,. ,. Manstaappp

Purwakarta - Proyek tol Cikampek-Palimanan sepanjang 116 Km menjadi proyek tol pertama yang akhirnya terealisasi oleh investor asal Malaysia. Perusahaan pemegang konsesi tol yaitu Lintas Marga Sedaya (LMS) mayoritas sahamnya dipegang oleh Plus Expressways Berhad pemegang konsensi tol terbesar di Malaysia.

"Iya, ini proyek tol pertama yang sudah terealisasi oleh investor Malaysia," kata Kepala BPJT Achmad Gani Ghazali di sela-sela acara groundbreaking, di Cikopo, Purwakarta, Kamis (8/12/2011)

Menteri Kerja Raya Malaysia Datuk Seri Shaziman Bin Abu Mansor mengatakan akan mengedepan profesionalisme dalam pembangunan dan pengoperasian tol yang digarap oleh perusahaan mereka meski ini yang pertama di Indonesia.

Ia juga berharap pembangunan tol ini akan mempererat hubungan kerjasama Indonesia dengan Malaysia. Untuk itu ia meminta dukungan penuh dari pemerintah Indonesia agar proyek ini bisa sukses terealisasi.

"Proyek jalan tol ini yang pertama melibatkan serikat (perusahaan) Malaysia," kata Datuk Seri Shaziman.

Sementara itu Presiden Direktur PT LMS Muhammad Fadzil menambahkan pihaknya optimistis pencairan pendanaan pinjaman dari sindikasi perbankan akan segera terealisasi dengan nilai kurang lebih Rp 8,8 triliun. Saat ini pihak pemimpin sindikasi yaitu Bank Mandiri dan BCA sudah berkomitmen, termasuk ketertarikan bank-bank peserta sindikasi, di Indonesia maupun Malaysia.

"Februari-Maret nanti akan tahu sindikasinya siapa dan berapa," katanya.

Ia menambahkan bank-bank dari Malaysia seperti Maybank Islamic juga berminat. Setidaknya ada 3-4 bank di Malaysia yang sangat tertarik ikut dalam sindikasi. Menurutnya estimasi dana proyek Rp 12,5 triliun tak ada perubahan untuk pembangunan 30 bulan ke depan.

PT Lintas Marga Sedaya (LMS) merupakan perusahaan patungan dengan kepemilikan perusahaan Malaysia, Plus Expressways Berhad (55%), dan PT Baskhara Utama Sedaya (45%).

Plus Expressways Berhad adalah anak perusahaan UEM Group Berhad Malaysia. Sementara itu PT Baskhara Utama Sedaya merupakan konsorsium terdiri dari PT Interra Indo Resources, PT Bukaka Teknik Utama dan PT Baskhara Lokabuana.
Read more →

Bank Dunia: Transisi Pembentukan OJK Berisiko Besar ,.

Pemerintah dan DPR baru saja mengesahkan pembentukan lembaga pengawas perbankan dan lembaga keuangan baru yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Di tengah ancaman krisis gobal, transisi pembentukan OJK memiliki risiko besar.

"Saya katakan RI dihadapkan pada risiko besar dan tantangan terbesar yang harus dihadapi oleh otoritas keuangannya di mana harus mengamankan masa transisi ke OJK," ungkap Lead Financial Sector Specialist Bank Dunia, PS Srinivas di sela yang mengangkat tema 'Dealing with the Challanges of Macro Financial Linkage in Emerging Market' di Hotel Nikko, Bali, Kamis (1/12/2011).

Dijelaskan Srinivas, keputusan parlemen yang akhirnya memindahkan pengawasan jasa keuangan kepada sebuah lembaga OJK perlu didukung. Memang jika dilihat secara global, beberapa negara mempunyai keragaman sistem pengawasan jasa keuangan.

"Beberapa dari negara ada yang sukses dan ada juga yang gagal. Maka sangat penting ketika RI harus mengambil pelajaran bagaimana membuat struktur keuangan menjadi lebih baik," tutur Srinivas.

Lebih jauh Srinivas melihat pendirian OJK bukan merupakan suatu keputusan yang tepat atau tidak. Pertanyaannya, apakah OJK akan efisien dan berfungsi baik di tengah kondisi ancaman krisis global.

"Namun keputusan tersebut sudah dibuat, OJK akan mempunyai tanggung jawab yang besar di sektor finansial," ungkap Srinivas.

Bank Dunia juga memberikan catatan-catatan yang harus diperhatikan dalam pendirian OJK. Menurut Srinivas, BI harus bisa memantau secara ketat dan memperhatikan sistem keuangan secara khusus ditengah masa transisi OJK.

"BI harus menghadapi tantangan yang sangat penting. Masa transisi harus dijalani dengan baik bersama Kementerian Keuangan. Karena transisi adalah masa yang paling sulit dihadapi," jelasnya.

"Jika anda membuat sebuah perubahan dari kedua institusi menjadi satu akan terdapat perbedaan kultur. Oleh sebab itu tantangan harus diatur dengan baik waktu demi waktu," imbuh Srinivas.
Read more →

Lebih Aman Mana, Obligasi atau Saham,.???

Banyak investor, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman, terjebak dengan pernyataan bahwa berinvestasi di obligasi lebih aman daripada saham. Hal ini tidak sepenuhnya benar. 

Perencana Keuangan Benjamin Graham mengatakan, seharusnya para bertanya dulu, "tergantung kondisi dan harganya juga," sebelum menyatakan mana yang lebih aman.

Sebuah contoh akan memberikan gambaran mengenai konsep ini. Bayangkan anda punya dua pilihan untuk berinvestasi. Pertama, surat utang alias obligasi korporasi dengan bunga 8,5% per tahun. Jika perusahaannya bangkrut, anda berada di baris ketiga yang akan menerima kembali uang anda, setelah para kreditur dan pemegang saham mendapatkan bagian hasil likuidasi aset.

Dalam situasi kebangkrutan seperti ini, biasanya dana para pemegang saham pengendali lebih diutamakan, setelah itu pemegang saham minoritas terakhir baru para kreditur, termasuk pemegang obligasi. Tetapi tiap perusahaan bisa juga menerapkan hal yang berbeda.

Sebaiknya, anda benar-benar menghindari adanya situasi bangkrut seperti ini karena sangat kompleks dan banyak investor baru yang belum sepenuhnya tahu mengenai tata cara kebangkrutan dalam situasi seperti di atas.

Pilihan kedua, adalah saham di sebuah perusahaan yang sama sekali tidak punya utang yang diperdagangkan pada p/e rasio 10, dengan imbal hasil 10%. Manajemennya bagus, penjualan stabil dan tumbuh lebih tinggi dari inflasi. Jika terjadi sesuatu terhadap perusahaan, maka para pemegang saham menjadi yang pertama dilayani karena tidak punya utang apalagi pemegang obligasi.

Dalam situasi seperti ini, anda akan memilih berinvestasi saham di perusahaan tersebut karena lebih aman ketimbang obligasi. Jangan terkejut, masih banyak alasan lagi yang menguatkan teori ini.

Berikut beberapa alasan saham lebih aman daripada obligasi seperti dikutip daribeginnerinvest.com, Kamis (1/12/11):

1. Risiko saham hampir sama dengan obligasi, tapi saham akan berada di antrian lebih depan dibandingkan obligasi jika perusahaannya bangkrut. Pada bukunya keluaran tahun 1934, Graham mengatakan, dalam situasi yang normal (dalam arti tidak berisiko tinggi), memegang saham sama amannya dengan obligasi. Jika terjadi sesuatu di perusahaan, dana pemegang saham akan langsung dikembalikan setelah para karyawan, pemilik lahan, vendor dan lain-lain mendapatkan bagian likuidasi.

2. Biasanya batas minimal bunga obligasi sekitar 8,5% per tahun tetapi itu belum dipotong pajak, sehingga imbal hasil bersihnya sekitar 5,53% sudah dipotong pajak pendapatan. Jadi sekitar 35% dari imbal hasil atau keuntungan yang anda dapat lari ke pajak. Sementara saham, imbal hasil dari dividen biasanya sekitar 5% dan hanya terkena pajak 15% sehingga imbal hasil bersihnya sebanyak 4,25%. Jadi selisih antara saham dan obligasi bukan 3,5% tetapi hanya 1,28%.

3. Jika segalanya berjalan dengan baik, dividen saham punya potensi ditingkatkan supaya investor bisa menikmati porsi keuntungan yang lebih tinggi dari laju inflasi. Biasanya ini dilakukan setelah perusahaan menaikkan harga jual produk dan menikmati lonjakan keuntungan. Hal ini tidak bisa terjadi di obligasi, karena di awal anda sudah dipatok bunga tetap yang tidak bisa berubah. Jika tiba-tiba inflasi naik tinggi seperti krisis tahun 1998, tetap saja bunga yang anda terima sesuai kesepakatan awal.

Jika Tidak Selamanya Lebih Aman Dari Saham, Kenapa Banyak Orang Mengira Sebaliknya? Jawabannya, karena banyak investor baru yang tidak bisa membedakan antara volatilitas dan risiko.

Volatilitas adalah sebuah kata yang menggambarkan pergerakan harga yang sering, cepat dan kadang sangat tinggi atau sangat rendah. Sebuah saham mungkin naik atau turun sebanyak 50% dalam satu tahun yang sama.

Volatilitas dan risiko tak selamanya hal yang sama. Mungkin keduanya masih sulit untuk dibedakan, karena masih banyak orang yang memilih menghindari volatilitas tersebut. Contohnya, orang lebih senang mendapat yield 8,5% tiap tahun, meski sebenarnya hanya 5,53% setelah dipotong pajak, padahal inflasinya sekitar 11%.

Meski tergerus inflasi, banyak orang merasa nyaman dengan investasi obligasi tersebut karena tidak perlu berjibaku dengan segala 'roller coaster' seperti yang sering terjadi di investasi saham.

Kesimpulannya, obligasi jaman sekarang sudah tidak seaman dulu, seperti saham yang sudah sudah tidak terlalu berisiko. Semua kembali lagi ke pernyataan tadi di awal, "tergantung kondisi dan harganya juga." 
Read more →

Porsi Asing di Surat Berharga Negara Menipis Jadi 29% ,. ,.

Bank Indonesia (BI) mencatat kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) mengalami penurunan dari sebelumnya sebesar 35% menjadi 29,3% per 25 November 2011, hal ini menunjukkan rasio yang semakin sehat.

Bank sentral mencatat porsi asing di SBN menurun dari Rp 219,8 triliun pada akhir Oktober menjadi Rp 219,4 triliun per 25 November 2011.

"Share (porsi) asing dalam SBN kan sebelum gonjang-ganjing itu 35%, kita lihat sekarang 29,3% itu mengarah kepada rasio yang lebih sustain (sehat)," ungkap Direktur Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI, Perry Warjiyo, di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (29/11/2011).

Perry menjelaskan dengan porsi sebelumnya yang mencapai 35% tersebut memang cenderung bisa menimbulkan tekanan. Penurunan porsi asing sendiri erat kaitannya dengan kondisi perekonomian dunia yang masih bergejolak.

"Jadi memang ada tekanan dari situasi global di Eropa. Seluruh kawasan mengalami hal itu. Jadi memang ada investor asing yang menjual SBN atau tidak memperpanjang SBI (Sertifikat Bank Indonesia) yang jatuh tempo," tuturnya.

Perry juga memaparkan terkait porsi asing di SBI jumlahnya juga turun turun dari Rp31,9 triliun pada akhir Oktober menjadi Rp21,9 triliun pada 25 November 2011.

"Sedangkan dari portofolio asing di pasar saham, tercatat masih terjadi kenaikan dari Rp 18,5 triliun per 31 Oktober menjadi Rp 21,2 triliun per 25 November 2011," tandasnya.
Read more →

Beban Karyawan Naik, Laba Bank Mega Turun 7%

PT Bank Mega Tbk (MEGA) mencatat laba Rp 586,699 miliar di triwulan III-2011, turun 7% dari laba tahun sebelumnya pada periode yang sama Rp 631,202 miliar. Laba tergerus akibat beban karyawan yang naik 35%.

Seperti dikutip dari laporan kinerja keuangan perseroan, Rabu (16/11/2011), bank swasta itu membukukan pendapatan bunga bersih senilai Rp 1,408 triliun di akhir September 2011, dibandingkan pendapatan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,093 triliun.

Namun sayangnya, beban tenaga kerja bank milik Chairul Tanjung itu mencapai Rp 735,313 miliar, dari sebelumnya hanya Rp 545,134 miliar di sembilan bulan pertama tahun lalu.

Sehingga, total beban operasional selain bunga bersih emiten berkode MEGA itu naik tinggi, dari Rp 418,95 miliar di triwulan III-2011 menjadi Rp 805,702 miliar, melonjak 92,31%.

Lonjakan beban ini menggerus laba operasional Bank Mega yang tercatat menjadi Rp 602,549 miliar di akhir September tahun ini, dari tahun sebelumnya Rp 674,659 miliar. Koreksi ini juga menyeret laba bersih per saham dasar perseroan yang sebelumnya Rp 173 per lembar menjadi hanya Rp 161 per lembar.

Pada perdagangan hari ini, hingga pukul 11.15 waktu JATS, harga saham MEGA stagnan di Rp 3.500 per lembar. Sejak pagi tadi, sahamnya sepi peminat dan tidak diperdagangkan sama sekali
Read more →

Citigroup Berniat PHK 3.000 Karyawan

Citigroup Inc berencana mem-PHK 900 karyawannya dari divisi surat berharga dan perbankan. Angka PHK kemungkinan bisa bertambah hingga 3.000 untuk seluruh divisi, atau sekitar 1% dari total keryawannya.

Menurut sumber yang dekat dengan masalah tersebut seperti dilansir dari Wall Street Journal dan dikutip olehReuters, Rabu (16/11/2011), perampingan karyawan itu dilakukan di tengah gejolak pasar dan krisis utang di berbagai belahan dunia.

Pemangkasan karyawan itu diharapkan bisa membantu mengurangi biaya Citigroup. Raksasa finansial asal Amerika Serikat (AS) itu akhir-akhir ini telah bergerak memangkas biaya operasional di Citi Holdings. Sebelum krisis finansial, Citigroup telah menghadapi tekanan dari investor untuk memangkas biaya, yang ternyata meningkat lebih cepat ketimbang pendapatannya.

Namun sumber itu menegaskan, rencana tersebut bisa berubah karena bank masih terus memfinalisasi rencana untuk mengurangi biaya-biaya. Pihak juru bicara Citigroup tidak berkomentar ketika dikonfirmasi.

Saham Citigroup pada Selasa (15/11/2011) kemarin turun tipis 36 sen menjadi US$ 28,01. Dalam setahun lalu, saham Citigroup telah turun 33,85 persen. 
Read more →

Bank Terbesar Italia PHK 5.200 Karyawan

Krisis terus memaksa bank-bank di Eropa melakukan efisiensi. Di tengah ancaman krisis utang, bank terbesar Italia, UniCredit mengumumkan rencananya untuk mem-PHK 5.200 karyawannya dalam beberapa tahun ke depan. 

UniCredit juga akan meningkatkan modalnya US$ 10,3 miliar. Keputusan itu diumumkan bersamaan dengan pengumuman angka kerugian sebesar 10,6 miliar euro pada kuartal III-2011, termasuk write-down 10,2 miliar euro.

Bank itu menyatakan, jika hasilnya disesuaikan hingga mengecualikan 1 waktu item, maka kerugian kuartal 3 akan mencapai 474 juta euro. UniCredit mencatat pendapatan 334 juta euro selama kuartal III-2011.

Menghadapi krisis utang di Eropa, UniCredit secara signifikan mengurangi biaya-biaya dan meningkatkan modalnya. Dalam bagian dari rencana perombakan strategis, UniCredit mengatakan telah memutuskan untuk menyederhanakan dan mengurangi aktivitas di pasar yang sudah jenuh dan fokue kembali di Eropa Tengah dan bagian Timur.

UniCredit mengatakan akan mengeliminasi 5.200 karyawan, atau sekitar 12% dari seluruh karyawannya pada hingga tahun 2015. Langkah itu akan membuat biaya perorangan berkurang 8% pada tahun depan. Bank terbesar itu juga membatalkan pemberian dividen untuk tahun fiskal 2011.

"Review didasarkan pada skenario makro ekonomi baru dan kerangka yang berhubungan dengan peraturan dipicu penghapusan aktiva dalam neraca, termasuk pada akuisisi di Ukraina dan Kazakhstan dimana seluruh aktiva dalam neraca seluruhnya sudah dihapus ," ujar UniCredit dalam pernyataannya seperti dikutip dari New York Times, Rabu (16/11/2011),

Dari total hapus buku 10,2 miliar, sekitar 9,8 miliar euro tidak memiliki dampak pada cash. UniCredit juga tercatat menghapuskan pembukan surat utang Yunani sebesar 135 juta euro.

Mengingat banyaknya institusi finansial yang memiliki surat utang, Otoritas Perbankan Eropa dan Uni Eropa pada bulan lalu telah meminta bank-bank menaikkan rasio modal tier 1 menjadi 9% pada akhir Juni. Panduan baru itu membuat UniCredit kekurangan modal hingga 7,4 miliar euro.

"Neraca keuangan kami sekarang lebih sejalan dengan valuasi terkini. Ini lebih solid dan tidak menimbulkan kejutan di masa depan." ujar chief executive UniCredit Federico Ghizzoni.

Bank yang berbasis di Milan itu ingin meningkatkan modal dengan menawarkan saham tambahan hingga 7,5 miliar euro. Dengan tambahan modal baru ini, maka rasio modal tier 1 di bawah kesepakatan Basel III akan lebih dari 9%, naik dibandingkan 8,74% pada akhir Desember. 

Saham UniCredit tercatat sudah turun sekitar 48% pada tahun ini, dan turun lagi 6% pada perdagangan Senin. 
Read more →

Ini Dia 6 Siasat BI 'Jinakkan' Krisis Global

Bank Indonesia (BI) menyatakan telah menyiapkan enam strategi kebijakan untuk memperkuat ketahanan dan meningkatkan daya saing ekonomi dalam negeri dari ancaman krisis global.

Direktur Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI Perry Warjiyo mengatakan enam strategi tersebut adalah:


  1. Mengoiptimalkan peran kebijakan moneter dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional
  2. Meningkatkan efisiensi intermediasi dan menyiapkan ketahanan perbankan nasional serta daya saing menghadapi persaingan bebas
  3. Meningkatkan efisiensi sistem pembayaran
  4. Memperkuat antisipasi dampak krisis global dengan membangun mekanisme pencegahan krisis
  5. Meningkatkan peran BI dalam pemberdayaan sektor riil
  6. Meningkatkan tata kelola manajemen BI
"Untuk yang pertama, kebijakan moneter BI yang sudah berjalan baik dengan mendorong suku bunga turun perlu terus diupayakan. Penurunan suku bunga acuan diharapkan bisa diikuti penurunan suku bunga perbankan baik simpanan atau pinjaman sehingga meningkatkan efektivitas perekonomian," kata Perry saat ditemui di Hotel Nikko, Jakarta, Selasa (15/11/2011).

Sementara soal siasat yang kedua, Perry mengatakan BI terus mengupayakan agar bunga kredit bank turun dengan cara efisiensi perbankan.

Untuk kebijakan ketiga, Perry menjelaskan upaya BI meningkatkan daya saing Indonesia melalui peningkatan efisiensi sistem pembayaran lewat pembentukan National Payment Gateway, yang tujuannya memudahkan masyarakat bertransaksi dan juga untuk menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN.

"Keempat, saat ini BI sedang menyusun mekanisme antisipasi dampak krisis global dengan membangun mekanisme pencegahan krisis atau protocol management krisis terkait nilai tukar dan perbankan. Protocol ini akan disinergikan dengan pemerintah," kata Perry. 

Lalu kebijakan kelima, adalah upaya BI meningkatkan sektor UMKM dalam memperkuat perekonomian nasional. 

Terakhir, BI memperbaiki kompetensi dan integritas setiap komponen di dalam lembaganya serta memperkuat kondisi keuangannya agar mampu bertahan di tengah guncangan.
Read more →

Terseret Koreksi Pasar Global, IHSG Turun 22 Poin

 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpangkas 22 poin terkena sentimen melemahnya bursa global. Koreksi yang terjadi di bursa Eropa menandakan krisis utangnya masih jauh dari usai.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah tipis di posisi Rp 8.970 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.965 per dolar AS.

Pada perdagangan preopening, IHSG melemah 22,279 poin (0,58%) ke level 3.810,761. Sedangkan Indeks LQ 45 turun 5,545 poin (0,81%) ke level 677,374.

Mengawali perdagangan, Selasa (15/11/2011), IHSG dibuka terpangkas 22,740 poin (0,60%) ke level 3.810,300. Indeks LQ 45 dibuka terkoreksi 5,275 poin (0,77%) ke level 677,644.

Hingga pukul 9.35 waktu JATS, IHSG terkoreksi 21,804 poin (0,57%) ke level 3.811,236. Sementara Indeks LQ 45 melemah 4,843 poin (0,71%) ke level 678,076.

Kemarin, IHSG ditutup menguat 54 poin terdorong oleh aksi beli di saham-saham unggulan dan lapis dua. Meski menguat, transaksi di lantai bursa belum terlalu bergairah.

Koreksi yang menyambangi bursa-bursa utama dunia kembali mengganjal laju IHSG. Sentimen negatif datang kembali dari Eropa dengan kondisi krisisnya yang semakin memanas.

Bursa-bursa di Asia terkena imbas sentimen negatif ini. Hampir seluruhnya melemah namuan dengan tingkat koreksi yan tidak terlalu dalam. Hanya bursa saham China yang masih mampu naik tipis.

Berikut kondisi bursa-bursa di regional pagi ini:

  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 1,29 poin (0,05%) ke level 2.530,00.  
  • Indeks Hang Seng melemah 118,11 poin (0,61%) ke level 19.390,07.
  • Indeks Nikkei 225 turun 37,01 poin (0,43%) ke level 8.566,69.  
  • Indeks Straits Times turun tipis 5,57 poin (0,20%) ke level 2.824,57.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka melemah tipis di posisi Rp 8.970 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.965 per dolar AS.
Read more →

Saham Garda Tujuh Buana & Bank Mayapada Kena Suspensi

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan alias suspensi saham PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) dan PT Garda Tujuh Buana Tbk (GBTO). Suspensi dilakukan karena saham keduanya melonjak signifikan dalam waktu singkat.

Pjs Kadiv Pengawasan Transaksi Irvan Susandy mengatakan, suspensi ini dilakukan di pasar reguler dan tunai, mulai perdagangan sesi I tanggal 15 November 2011 sampai dengan pengumuman bursa lebih lanjut.

"Bursa menghimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan," katanya dalam keterbukaan informasi di situs resmi BEI, Selasa (15/11/2011).

Harga saham Bank Mayapada meningkat Rp 1.000 secara kumulatif atau 111,11%, yaitu dari harga penutupan Rp 900 di 24 Oktober 2011 menjadi Rp 1.900 pada 14 November 2011.

Sementara, harga saham GBTO meningkat 259,15% atau secara kumulatif Rp 368 per lembar. Pada penutupan perdagangan 27 Oktober 2011 sahamnya berada di Rp 142, menjadi Rp 510 di 14 November 2011.

"Maka BEI perlu melakukan suspensi dalam rangkacooling down," tambahnya.
Read more →

Suku Bunga Kredit Bergerak Turun

 Meskipun imbas penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) terhadap suku bunga kredit perbankan dinilai tak seketika terjadi, setidaknya tren penurunan suku bunga kredit sudah mulai tampak dalam beberapa bulan terakhir.
Tinjauan Kebijakan Moneter BI per November 2011 memperlihatkan, dibandingkan Agustus sampai dengan September 2011, suku bunga kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi bergerak turun.
Suku bunga kredit modal kerja turun 11basis poin (bps) menjadi 12,39 persen, kredit investasi turun 4 bps menjadi 12,06 persen, dan kredit konsumsi turun 5 bps menjadi 14,25 persen.
Adapun suku bunga deposito satu bulan pada September 2011 malah memperlihatkan kenaikan meski tipis, yaitu sebesar 3 bps menjadi 6,83 persen dibandingkan Agustus 2011. Dengan perkembangan tersebut, rentang suku bunga kredit terhadap deposito antara Agustus ke September 2011 turun dari 10 bps dari 6,17 persen menjadi 6,07 persen. Suku bunga giro per September 2011 naik tipis dari 2,22 persen pada bulan Agustus 2011 menjadi 2,23 persen. Suku bunga tabungan turun dari 2,67 persen pada Agustus 2011 menjadi 2,62 persen pada September 2011.
"Berdasarkan perkembangan tersebut, spread antara suku bunga kredit terhadap rata-rata tertimbang suku bunga giro dan tabungan menyempit 2 bps dibandingkan dengan Agustus 2011 menjadi 10,42 persen," ungkap BI dalam laporannya.
Adapun gambaran penurunan suku bunga yang terjadi antara September 2010 dan September 2011 dapat dilihat melalui tabel berikut. 
Suku Bunga
September 2010
September 2011
BI Rate6,5%6,75%
Penjaminan deposito7,00%7,25%
Deposito 1 bulan6,72%6,82%
Base Lending Rate12,21%12,07%
Kredit Modal Kerja13,00%12,39%
Kredit Investasi12,41%12,06%
Kredit Konsumsi14,75%14,25%

Read more →

Malinda Dee Sangkal Kejahatannya, Citibank Rugi Rp 44 M

 Citibank mengaku mengalami kerugian mencapai Rp 44 miliar akibat pembobolan dana nasabah oleh Inong Malinda Dee. Uang tersebut mengalir ke keluarga serta perusahaan milik istri siri Andhika Gumilang. 

"Total kerugian dari Citibank sebesar 44 miliar yang mengalir ke rekening atas nama Visca Lovitasari, Ismail bin Janim, PT Ekslusif Jaya,“ kata saksi pelapor yang juga kuasa hukum Citibank, Rizki Marzuki. 

Rizki mengatakan Citibank telah berkomitmen untuk mengganti secara penuh nasabah Citigold yang dibobol oleh Mantan Senior Relationship Citibank itu. 

”Kami sudah komitmen untuk mengganti penuh kepada korban nasabah citibank,namun ada beberapa yang sedang diproses,“ katanya. 

Sedangkan, Malinda Dee sempat menyangkal perbuatanya ketika dimintai keterangan oleh tim investigasi Citibank. Citibank saatitu menerima komplain dari nasabah Suryati. 

”Waktu itu terdakwa ketika dikonfirmasi soal komplain Ibu Suryati sempat menyangkal,kalau transfer itu ternyata disetujui oleh ibu Suryati,“ kata Manager Investigasi Citibank Landmark, Espandiary Akbar. 

Tim Investigasi Citibank mengetahui aksi yang dilakukan Malinda terjadi sejak tahun 2007, sedangkan korbannya baru sadar uangnya telah diambil tanpa sepengetahuannya pada Februari 2011. 

”Nasabah Suryati menyangkal telah melakukan transaksi transfer dan jelas transfer tersebut tidak disetujui oleh Ibu Suryati,“ kata Espandiary. 

Atas temuan tersebut, Citibank kemudian memberikan sanksi kepada Malinda untuk dinonaktifkan sementara yang berlanjut pada pengunduran diri istri siri Andhika Gumilang.
Read more →

PT Timah Hentikan Kontrak Ekspor Baru Hingga Akhir 2011

PT Timah Tbk mengaku sudah tak lagi menyepakati kontrak ekspor baru timah ke pasar internasional. Hal ini setidaknya semenjak keputusan para pelaku industri timah dalam negeri untuk menghentikan ekspor timah.

Pada saat harga timah dunia masih rendah, manajemen PT Timah memutuskan untuk tidak melakukan kontrak ekspor baru. Perseroan hanya mau menjual komoditinya ke luar negari dengan harga minimum US$ 23.000 per metrik ton.

"Harga pernah turun US$ 17.000 per metrik ton, dan dalam hari yang sama ditutup US$ 19.000 per metrik ton. Dengan kondisi ini, maka kami tunda ekspor. Kalau US$ 23.000 (per mton), kami mau," kata Direktur Utama PT Timah Tbk, Wachid Usman di Hotel Nikko, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Senin (14/11/2011).

Hingga tutup tahun, perseroan masih menghormati moratorium penjualan ekspor ke luar negeri. PT Timah hanya melayani ekspor yang sudah terkontrak sekitar 8.000 ton.

"Kita dapat perlakuan khusus. Masih melayani ekspor yang sudah terkontrak. Masih ada sisa yang berkomitmen," imbuhnya.

Menurutnya penurunan harga timah sengaja dihembuskan broker dan trader yang ada di dunia. Menurutnya tidak ada alasan untuk menurunkan harga timah di pasar internasional, hanya karena isu krisis di Eropa hingga menurunkan permintaan.

"Untuk ekspor kami lihat belum ada pengurangan. Penurunan harga karena isu trader. Tidak ada alasan apapun untuk melumpuhkan harga timah," ungkap Wachid 

Perseroan hingga triwulan III-2011 menghasilkan 28.165 ton timah atau naik 14% dari periode yang sama tahun lalu. Hasil produksi bijih timah, berorientasi pasar ekspor, dimana menyumbang 30% produksi dunia.

Sehingga wajar jika harga timah di pasar internasional sangat mempengaruhi penjualan perseroan di setiap waktu. Sepanjang Januari-September, harga timah dunia sempat turun US$ 19.100 per metrik ton dan mencapai level tertinggi US$ 33.255 per metrik ton.

Sebagai bukti permintaan dunia akan timah tidak menyusut, dibuktikan pada persediaan logam di London Metal Exchange (LME). Terjadi peningkatan persediaan timah di LME dari 16.555 metrik ton menjadi 20.920 metrik ton.

"Di LME dengan stok 20.000 metrik ton dan masih terserap. Di Italia juga belum ada pengurangan ekspor," paparnya.
Read more →

Triliunan Rupiah Bisa Dihemat dengan Diversifikasi Energi

 Program diversifikasi energi harus segera dilaksanakan karena bisa menghasilkan penghematan hingga triliunan rupiah. Penggunaan energi juga sebaiknya disesuaikan dengan sumber-sumber yang ada di wilayah tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri ESDM, Widjajono Partowidagdo dalam diskusi Sindo Hot Topic di Oh La La Cafe, Jakarta, Senin (14/11/2011).

"Kita harusnya sudah cepat melakukan diversifikasi energi. Karena kalau masih menggunakan BBM, harganya mahal. Seperti di Papua misalnya, di sana kan ada gas Tangguh, di sana sumber gas seharusnya disana pakai gas," ungkapnya.

Menurutnya hal tersebut bisa dilakukan dengan membangun Terminal Mini LNG yang bisa didistribusikan langsung ke wilayah Papua. Atau juga dengan memperbanyak pasokan gas Elpiji ke wilayah tersebut. Sehingga ketergantungan terhadap minyak bisa dikurangi.

"Kita siapkan infrastruktur di sana. Seperti mini LNG atau Elpiji untuk gas," singkatnya.

Karena, di Papua, untuk harga BBM Bersubsidi bisa mencapai Rp 30.000/liter. Hal tersebut disebabkan karena biaya-biaya tambahan untuk mengangkut BBM tersebut ke wilayah Papua yang memang kondisi geografisnya sulit.

"Kita impor BBM sekarang sudah mencapai 600 ribu barel per hari. Kita ini miskin minyak, padahal minyak harganya mahal. Seharusnya kita pakai energi yang bisa disesuaikan di setiap daerah. Kalau kita hidupnya mewah (selalu memakai BBM) tapi kita sendiri masih miskin kita bakal susah," keluhnya.

Katanya, jika Indonesia cepat melakukan diversifikasi energi, maka dana yang mencapa triliunan Rupiah digunakan untuk BBM bisa dialihkan untuk kebutuhan pembangunan di sektor lainnya. "Kalau nggak punya duit, kita nggak bisa apa-apa," tambahnya.

"Kalau mau pakai gas, cadangan gas kita 20 miliar barel setara minyak. Sedangkan minyak kita cadangannya berkisar 4 miliar barel," ungkap Widjajono.
Read more →

DPR Setujui RUU Zakat, Infaq, dan Shodaqoh (ZIS) Menjadi Undang-Undang

Rapat Paripurna DPR menyetujui pengesahan RUU tentang Zakat, Infaq, dan Shodaqoh (ZIS) menjadi UU. Persetujuan tersebut ditanyakan langsung dari meja pimpinan sidang dan seluruh fraksi yang ada di DPR menyatakan setuju RUU tentang ZIS menjadi UU.

“Saya minta kepada seluruh fraksi agar pendapat akhir fraksi masing-masing melalui juru bicaranya dapat menyerahkan pendapat akhir fraksinya ke meja pimpinan,” jelas Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso, di Gedung Nusantara II, Kamis(27/10).

Sementara Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Gondo Radityo Gambiro (F-PD) dalam laporannya mengatakan, Rapat Paripurna Dewan merupakan momentum bersejarah setelah 66 tahun bangsa kita merdeka. “Insya Allah hari ini bangsa Indonesia akan melakukan perubahan besar dalam sistem hukum positif tentang pengelolaan zakat,” katanya.

Menurutnya, undang-undang ini merupakan satu kemajuan dalam penerapan prinsip-prinsip syariah ke dalam hukum positif, dimana negara memiliki peran dan harus hadir memberikan pelayanan, perlindungan, dan jaminan kepada seluruh fakir miskin yang menjadi mustahik utama zakat.

Apabila hal ini dapat diimplementasikan dengan sungguh-sungguh, jelas Gondo, maka hakekat kemerdekaan akan dirasakan oleh saudara-saudara kita yang lemah dan belum beruntung dalam memperbaiki kualitas hidupnya. “Konsepsi pemikiran tersebut menjadi dasar pertimbangan Komisi VIII DPR melakukan perubahan atas Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat,” kata Gondo.

Dia menambahkan, salah satu dasar pertimbangan Komisi VIII DPR mengajukan usul perubahan UU No.38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat dengan alasan UU No.38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat merupakan salah satu kemajuan dalam penerapan prinsip-prinsip syariah ke dalam hukum positif. Namun demikian, lanjutnya, pelaksanaan UU No.38 Tahun 1999 dirasakan masih belum optimal untuk mengakomodir penyelenggaraan kewajiban zakat dalam sistem yang profesional. Karenanya undang-undang tersebut sudah tidak sesuai dengan perkembangan kebutuhan hukum dalam masyarakat sehingga perlu diganti, tambahnya.

“Berdasarkan alasan tersebut, Komisi VIII DPR melakukan usul inisiatif perubahan terhadap UU tentang Pengelolaan Zakat agar kebijakan pengelolaan zakat dapat dilakukan secara terarah, terpadu, dan terkoordinasi dengan baik serta disesuaikan dengan kebutuhan saat ini,” jelasnya.

Gondo berharap, setelah RUU ini disahkan, pemerintah segera melakukan sosialisasi serta menyusun beberapa peraturan pelaksanaannya, agar undang-undang ini dapat berlaku efektif.

Dalam undang-undang ini diatur bahwa dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Baznas, Baznas provinsi dan Baznas kabupaten/kota dapat membentuk UPZ pada instansi pemerintah, badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, perusahaan swasta dan perwakilan Republik Indonesia di luar negeri serta dapat membentuk UPZ pada tingkat kecamatan, kelurahan atau nama lainnya dan dapat ditempat lainnya.

Dan dalam pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat, masyarakat dapat membentuk LAZ yang mendapat izin dari menteri atau pejabat yang ditunjuk menteri serta wajib melaporkan tugas-tugasnya tersebut seteleah di audit kepala Baznas secara berkala.
Read more →

Bank DKI Gandeng Western Union

Bank DKI menjalin kerja sama strategis dengan PT Rintis Sejahtera untuk mengembangkan layanan anjungan tunai mandiri (ATM) dan Western Union untuk mengembangkan layanan pengiriman uang. Peluncuran fitur produk dan pengembangan jaringan layanan Bank DKI itu dilaksanakan di Jakarta, Rabu (2/11/2011).
Dalam acara itu, hadir Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono, Direktur Utama PT Rintis Sejahtera Iwan Setiawan, Direktur Utama PT Kawasan Berikat Nusantara Raharjo Arjosiswoyo, dan Wali Kota Jakarta Utama Bambang Sugiyono. Melalui sinergi dengan PT Rintis Sejahtera, Bank DKI telah tergabung dalam jaringan ATM Prima, kata Eko.
Sebelumnya, Bank DKI telah tergabung dalam jaringan ATM Bersama. Dengan demikian, nasabah Bank DKI dapat bertransaksi di ATM bank lain yang tergabung dalam jaringan ATM Prima dan ATM Bersama.
Iwan Setiawan menambahkan, saat ini jaringan ATM Prima beranggotakan 43 bank yang terhubung melalui lebih dari 22.000 mesin ATM serta 112.000 mesin electronic data capture (EDC).
Selain itu, Bank DKI juga melengkapi layanan pengiriman uang melalui BPD Net Online, bekerja sama dengan Western Union.
Read more →

Akuntan Indonesia Raih Penghargaan Tingkat ASEAN

Djoko Susanto selaku akuntan asal Indonesia meraih mendapatkan apresiasi dari ASEAN Federation of Accountants (AFA). Penghargaan tersebut diberikan dalam acara pembukaan Konferensi AFA yang ke-17 di Kuala Lumpur, Rabu (2/11/2011). Penghargaan diberikan karena dedikasi, loyalitas, dan profesionalisme Djoko dalam dunia akuntan ASEAN.
"Prof Djoko Susanto, merupakan salah seorang pendiri AFA yang telah menunjukkan komitmennya untuk mengembangkan akuntan ASEAN selama lebih dari 34 tahun," ujar Afandi Fatriah Mansyur selaku Manager Public Relation and Membership Ikatan Akuntan Indonesia, dalam rilis yang diterimaKompas.com, Rabu (2/11/2011).
Djoko pun pernah menjabat sebagai Secretary General AFA tahun 1984-1986, dan Presiden AFA tahun 1994-1996. "Keaktifan beliau untuk memperkuat akuntan ASEAN serta mengangkat nama akuntan regional dalam forum internasional hingga saat ini berbuah kehormatan menerima penghargaan dari AFA yang menaungi lebih dari 140 ribu akuntan yang bergabung dalam keanggotaan asosiasi akuntan anggota AFA," tambah Afandi.
Selain penghargaan ini, terang Afandi, Djoko pernah memperoleh Lifetime Achievement Award dari IAI. Alumnus University of Arkansas dan Universitas Gadjah Mada ini pernah menjabat sebagai anggota Dewan Pengurus Nasional IAI periode 2006-2010. Saat ini ia menempati posisi sebagai anggota Majelis Kehormatan IAI periode 2010-2014 sekaligus menjadi anggota Badan Pengurus Harian Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) YKPN Yogyakarta.
Read more →

Harga Emas Perhiasan Turun Picu Deflasi 0,12% Selama Oktober

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi Oktober sebesar 0,12%. Selama bulan Oktober terjadi deflasi yang disumbang oleh penurunan sejumlah harga komoditas, terutama emas perhiasan yang tercatat turun hingga 0,11%.

Barang-barang lain yang juga turun harganya dan menjadi penyumbang deflasi adalah ikan segar deflasi 0,07%, daging ayam deflasi 0,04%, tarif angkutan udara deflasi 0,04%

"Secara nasional terjadi deflasi 0,12%," ujar Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa BPS, Djamal dalam konferensi pers di kantornya, Jalan DR Sutomo, Jakarta, Selasa (1/11/2011).

Laju inflasi, laju inflasi tahun kalender Januari-Oktober 2011 sebesar 2,85%, lebih rendah daripada inflasi tahun kalender pada September yang sebesar 2,97%. Laju inflasiyear on year tercatat sebesar 4,42%.

BPS juga mencatat terjadi deflasi pada komponen inti inflasi Oktober 2011 sebesar -0.12%. Inflasi inti year on year sebesar 4,43%.
Kemudian, BPS juga mencatat tarif angkutan udara naik 0,04%, sementara harga ayam ras turun 0,03%, tarif angkutan kota naik 0,02%, harga kentang turun 0,2%, harga bawang merah turun 0,02%, dan minyak goreng 0,02%.
Read more →

Harga Pertamax Cs Naik Cepek Hari Ini

PT Pertamina (Persero) menaikkan harga BBM non subsidinya yaitu Pertamax Cs sebesar Rp 100 per liter hari ini. Di Jakarta harga pertamax akan naik menjadi Rp 8.900 dari Rp 8.800 per liter.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Eri Purnomohadi kepada detikFinance, Selasa (1/11/2011).

Adapun daftar harga baru Pertamax Cs mulai 1 November 2011 pukul 00.00 adalah:

1. Pertamax Plus:


  • Khusus DKI Jakarta: Rp 9.200 per liter
  • Khusus Bodetabek: Rp 9.300 per liter
  • Luar Jabodetabek (termasuk SPBU rest area jalur tol Jakarta-Bandung): Rp 9.400 per liter
  • SPBU Bersaing: Rp 9.200
2. Pertamax:


  • Khusus DKI Jakarta: Rp 8.900 per liter
  • Khusus Bodetabek: Rp 8.950 per liter
  • Luar Jabodetabek (termasuk SPBU rest area jalur tol Jakarta-Bandung) Rp 9.050 per liter
  • SPBU Bersaing: Rp 8.900
3. Pertamina Dex: Rp 9.450/liter


  • Dex kemasan + isi @ 10 liter: Rp 121.500
  • Dex kemasan+ isi @ 20 liter : Rp 243.000
  • Dex Refill @ 10 liter : Rp 105.500
  • Dex Refill @ 20 liter : Rp 211.000
Read more →

Banyak Mafia di Bea Cukai, DPR Bentuk Panja

Komisi XI DPR yang membidangi anggaran menilai banyak kebocoran akibat ulah mafia dalam penerimaan negara di sektor Bea dan Cukai. Komisi XI membentuk Panitia Kerja (Panja) untuk mengawasi sektor tersebut.

"Kita telah bentuk Panja Penerimaan Bea dan Cukai. Hal ini untuk mengoptimalkan penerimaan negara," ujar Wakil Ketua Komisi XI Achsanul Qosasi kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (31/10/2011).

Komisi XI, terang Achsanul mencurigai adanya kebocoran negara dari dua sektor tersebut. Panja nantinya akan mengawasi dan terjun langsung untuk mengecek adanya dugaan kebocoran yang sangat merugikan negara itu.

"Bea impor dan ekspor kan naik itu akan kita awasi. Juga soal Cukai rokok misalnya yang banyak dipalsukan, seperti yang banyak dikeluhkan para pengusaha kecil," terangnya.

Menurut politisi Demokrat ini, Komisi XI sering mendapatkan keluhan dan masukan perihal mafia kepabeanan. Hal tersebut menurutnya membuat pemasukan negara dari sektor Bea dan Cukai tidak maksimal.

"Salah satu tumpuan pemasukan negara kita dari Bea dan Cukai, kalau di sini tidak maksimal karena adanya mafiakan sangat disayangkan. Kita juga sering mendapatkan keluhan adanya mafia di sektor ini, makanya akan kita usut," imbuhnya.
Read more →
 
 
Copyright © Belajar Ekonomi Islam
Designs By Sehat Dengan Olahraga