Produk Perbankan Syari'ah versi Dika Praja

Produk Produk Perbankan Syariah

Produk Produk Perbankan Syariah - Presentation Transcript

PRODUK-PRODUK PERBANKAN SYARIAH Oleh: Dika praja faozan ( Mahasiswa STAI Al-Hidayah ) BOGOR

BANK KONVENSIONAL BANK SYARIAH PERANAN SIMPANAN PEMBIAYAAN Sebagai Peminjam dan sebagai pemberi pinjaman Berdasarkan tingkat bunga yang dijanjikan Pinjaman berdasarkan imbalan bunga Sebagai Penyimpan harta, sebagai Pengusaha dan atau sebagai pemodal Simpanan yang dijamin atau investasi Jual-beli tangguh atau Pembiayaan modal
Hubungan Bank dengan nasabah Bank: Nasabah Penjual Pembeli Pembeli Penjual Leasor Leasee Mudharib Shahibul Maal
PRINSIP-PRINSIP AKAD DALAM PERBANKAN SYARIAH

DASAR PEMBENTUKAN AKAD-AKAD BANK SYARIAH
  • Antara Waad & Akad
  • Akad Tijarah & Tabarru’
  • Akad Tijarah  Teori Pertukaran & Percampuran
Wa’ad Akad
  • Janji ( promise ) antara satu pihak kepada pihak lainnya (hanya mengikat satu pihak)  one-way.
  • Pihak yang diberi janji tidak memikul kewajiban apapun kepada pihak pemberi janji
  • Terms & Condition-nya tidak well-defined; atau
  • Belum ada kewajiban yang ditunaikan oleh pihak manapun, walaupun terms & condition -nya sudah well-defined
  • Bila janji tak terpenuhi maka sanksi yang diterima merupakan sanksi moral
  • Mengikat kedua belah pihak yang saling bersepakat, yakni masing-masing pihak terikat untuk melaksanakan kewajiban mereka masing-masing yang telah disepakati terlebih dahulu .
  • Terms and condition-nya sudah ditetapkan secara rinci dan spesifik (sudah well-defined).
  • Bila kewajiban tidak dapat dipenuhi, maka sanksi yang diterima sesuai dengan kesepakatan awal kontrak.
Perbedaan Antara Wa’ad Vs Akad
  • Not-profit transaction
  • Tujuan transaksi adalah tolong-menolong dan bukan keuntungan komersil
  • Pihak yang berbuat kebaikan tersebut boleh meminta kepada counter-part- nya untuk sekadar menutupi biaya ( cover the cost ) yang dikeluarkannya untuk dapat melakukan akad tabarru’ tersebut. Tapi ia tidak boleh sedikitpun mengambil laba dari akad tabarru’ itu.
  • Tidak dapat dirubah menjadi akad tijarah, kecuali ada persetujuan sebelumnya
  • Profit transaction oriented
  • Tujuan transaksi adalah mencari keuntungan yang bersifat komersiil
  • Akad Tijarah dapat dirubah menjadi akad tabarru’ dengan cara bila pihak yang tertahan haknya dengan rela melepaskan haknya, sehingga menggugurkan kewajiban pihak yang belum menunaikan kewajibannya.
  • Dilihat dari sifat keuntungan yang diperoleh, akad tijarah dibagi menjadi dua yaitu: natural certainty return & natural uncertainty return
Tabarru’ Tijarah Perbedaan Antara Akad Tabarru’ Vs Akad Tijarah
Pada hakekatnya, akad tabarru’ adalah akad melakukan kebaikan yang mengharapkan balasan dari Allah SWT semata. Itu sebabnya akad ini tidak bertujuan untuk mencari keuntungan komersil. Konsekuensi logisnya, bila akad tabarru’ dilakukan dengan mengambil keuntungan komersil, maka ia bukan lagi akad tabarru’. Ia akan menjadi akad tijarah. Bila ia ingin tetap menjadi akad tabarru’, maka ia tidak boleh mengambil manfaat (keuntungan komersil) dari akad tabarru’ tersebut. Tentu saja ia tidak berkewajiban menanggung biaya yang timbul dari pelaksanaan akad tabarru’. Artinya, ia boleh meminta pengganti biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan akad tabarru’. ” Memerah susu kambing sekedar untuk biaya memelihara kambingnya”, merupakan ungkapan yang dikutip dari hadits ketika menerangkan akad rahn yang merupakan salah satu akad tabarru’. Akad Tabarru’
Tijarah Tabarru ’ X Tidak boleh boleh Perubahan akad sesudah kesepakatan kontrak Akad Tabarru’ tidak boleh dirubah menjadi akad Tijarah, Akad Tijarah boleh dirubah menjadi akad Tabarru’, Perubahan Akad
Tabarru’ Not for profit transaction Tijarah For profit transaction Qard Wadiah Wakalah Kafalah Rahn Hibah Waqf Natural Certainty Contracts Natural Uncertainty Contracts
  • Murabahah
  • Salam
  • Istishna’
  • Ijarah
  • Musyarakah
  • (Wujuh, inan
  • abdan,
  • muwafadhah,
  • mudharabah)
  • Muzara’ah
  • Musaqah
  • Mukharabah
Teori Pertukaran Teori Percampuran Akad Tabarru’ & Akad Tijarah Wa’ad Akad
Akad Tabarru’ giving/lending something Lending $ Lending Your Self Giving Something lending $ Qard Rahn lending $ + collateral Hiwalah lending $ to take over loan from other party Wakalah lending yourself now to do something on behalf of others Wadi’ah wakalah, by specifying the job, i.e. to provide custody Kafalah contingent wakalah,i.e. preparing yourself to do something if something happens Hibah, Shadaqah,Waqf Akad-akad Tabarru’
Akad-akad Tabarru’ WAKALAH MUWAKIL WAKIL RUKUN WAKALAH MUWAKIL FIH BENTUK-BENTUK WAKALAH APLIKASI WAKALAH DALAM PERBANKAN
  • Transfer
  • Collection / Inkaso
  • Penitipan
  • Letter of Credit
  • Wali Amanat
  • Pemberi Kuasa
  • Taukil Jelas
  • Berhalangan Tetap
  • Pelaksana
  • Konsekwen
  • Identitas jelas (ma’lum)
  • Shigat Jelas
IMBALAN/JASA WAKIL BERAKHIR/BATAL
  • Urusannya selesai
  • Waktunya berakhir
  • Barang diambil alih org lain
  • Tujuan telah tercapai
  • Terjadi Perselisihan
  • Dilaksanakan sendiri
  • Muwakil Wafat
  • Akad dibatalkan
  • Wakil Berkhianat
  • Kuasanya dicabut
    • MUTHLAQAH
    • MUQAYADAH
Akad-akad Tabarru’ WADIAH BARANG TITIPAN RUKUN WADIAH IJAB QOBUL APLIKASI DALAM PERBANKAN Jelas Identitasnya Bisa Dikuasasi AMANAH BERUBAH JADI DHAMAN, JIKA
  • Barang tidak dipelihara semestinya
  • Barang dititipkan lagi kepada pihak ketiga
  • Barang dimanfaatkan oleh yg dititipi
  • Orang yg dititipi mengingkari
  • Barang dicampur dg milik pribadi
  • Melanggar syarat yang ditentukan
  • Barang titipan dibawa pergi jauh
    • GIRO POS
    • TABUNGAN
    • DEPOSIT BOX
YANG BERAKAD Penitip Baligh Berakal Cerdas Dhaman Yg Dititipi Baligh Berakal Cerdas Amanah
Akad-akad Tijarah Contracts
  • Murabahah
  • Salam
  • Istishna’
  • Ijarah
  • Musyarakah (wujuh, ‘inan, abdan, muwafadhah, mudharabah)
  • Muzara’ah
  • Musaqah
  • Mukhabarah
Natural Certainty Contracts: certain cash-flow, baik amount maupun timing- nya. (Kontrak Jual-Beli, Sewa, Upah) Natural Uncertainty Contracts: uncertain cash-flow, baik amount maupun timing- nya. (Kontrak Investasi) X Gharar X Riba Nasiah
Akad-akad Tijarah Natural Uncertainty Contract Mudharabah Musyarakah Salam Ijarah Ishtishna Murabahah ISLAMIC FINANCING + ISLAMIC DEPOSIT ISLAMIC FINANCING ISLAMIC FINANCING Dalam Perbankan Syariah Natural Certainty Contract
Obyek Pertukaran TEORI PERTUKARAN Akad-akad Tijarah Obyek Pertukaran Ayn (Real Asset) Dayn (Financial Asset) Barang Jasa, Bisnis Uang Surat Berharga Naqdan Ghairu Naqdan
Ayn bi Dayn Tunai / Naqdan Murabahah Salam Istihna’ Ijarah Ju’alah Contingent to performance Not Contingent to performance TEORI PERTUKARAN Akad-akad Tijarah PERTUKARAN AYN BI DAYN Barang Al- Bai’ Jasa Al- Ijarah
Waktu Pertukaran/ Percampuran Objek Pertukaran / Percampuran Dayn (Financial Asset) Ayn (Real Asset) Barang & Jasa Uang & Surat Berharga Ghairu Naqdan (Deferred Delivery) Naqdan (Immediate Delivery) RESUME TEORI PERTUKARAN Akad-akad Tijarah Teori Pertukaran Teori Percampuran
PRODUK-PRODUK PEMBIAYAAN
Pembiayaan dalam keuangan Syariah Izzuddin Abdul Manaf Menggunakan akad-akad Al Bai’ (jual-beli) Syirkah (partnership) Ju’alah (jasa-jasa) Lain-lain Murabahah, Salam, Istishna’, Ijarah wa iqtina Mudharabah, Musyarakah, Muzaraah/Musaqah Wakalah Rahn (gadai) Kafalah (jaminan) Wadi’ah (titipan) Qard Hijr (pengampunan) Ariyah/I’arah Hibah (bonus) Sulh (perdamaian) Ibra’ (pembebasan hutang)
  • Prinsip Bagi Hasil (Musyarakah/Mudharabah)
  • Prinsip Talangan (qardh)
  • Prinsip Jual Beli ( al Bai’)
  • Prinsip Sewa (al Ijarah)
  • Prinsip Jasa-jasa ( Ju’alah)
Izzuddin Abdul Manaf PRINSIP PEMBIAYAAN BANK SYARIAH
Izzuddin Abdul Manaf EXTERNAL FINANCING EQUITY FINANCING DEBT FINANCING Joint venture profit & loss sharing Trustee profit & loss sharing deferred contract of exchange Interest based lending ISLAMIC FINANCING INTERNAL FINANCING
Produk Pembiayaan (Financing)
  • Equity Financing
Izzuddin Abdul Manaf
  • Mudharabah/ trust financing
  • Musyarakah/joint venture financing
  • Debt Financing:
  • Jual-beli tangguh
  • sewa & sewa-beli
SYIRKAH
  • Pengertian.
  • Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan porsi kontribusi dana atau kesepakatan bersama.
Izzuddin Abdul Manaf
Izzuddin Abdul Manaf SYARIKAH SYIRKAH AL MILK bukan kontrak SYIRKAH AL ‘UQUD kontrak Ikhtiyariyah ( sukarela) Ijbariyah ( terpaksa) wujuh abdan Inan Mufawadhah Mudharabah
MUSYARAKAH TEKNIS PERBANKAN
  • 1. Musyarakah dalam perbankan adalah Syirkah Inan
  • 2. Penggunaan Dana Musyarakah untuk proyek atau usaha bersama
  • 3. Ketentuan atas Dana Musyarakah
  • a. Dapat berupa uang tunai atau aset yang likuid
  • b. Dana tersebut menjadi modal bersama, bukan milik perorangan
  • c. Dana tidak boleh untuk memberi pinjaman bagi Pihak Ketiga
MUSYARAKAH TEKNIS PERBANKAN
  • 4. Pekerjaan dan Biaya
  • a. Pengurus proyek/usaha dari Pemilik Modal atau orang yang ditunjuk Pemilik Modal
  • b. 2 perjanjian yang dibuat yaitu Perj. Musyarakah & Perj. Mudarabah
  • c. Biaya aktual dan lama proyek/ usaha harus disepakati bersama
  • d. Bank sbg Pemilik Modal berhak intervensi atas kebijakan usaha
  • e. Pengurus proyek/usaha melaporkan perkembangan usaha
Izzuddin Abdul Manaf
MUSYARAKAH TEKNIS PERBANKAN
  • 5. Bagi Hasil (Untung/Rugi)
  • a. Bagi Hasil sesuai porsi kontribusi modal yang disepakati
  • b. Perubahan Nisbah Bagi Hasil harus disetujui Para Pihak
  • c. Perubahan kontribusi modal juga merubah porsi Nisbah.
Izzuddin Abdul Manaf
MUSYARAKAH TEKNIS PERBANKAN
  • 6. Berakhirnya Akad Syirkah
  • a. Proyek/usaha telah selesai
  • b. Salah satu pihak mundur (tidak otomatis)
  • c. Salah satu pihak meninggal dunia
  • d. Salah satu pihak kehilangan kecakapan hukum
  • e. Modal atau proyek/usaha hilang total
Izzuddin Abdul Manaf
Feature Musyarakah Izzuddin Abdul Manaf Shahibul maal 1 Shahibul mal 2 Kemitraan usaha 70% 70% 30% Laba Rugi 30% 30 % 70 % syirkah Gradual purchase of bank share ISLAMIC BANK PARTNER Gradual sale of its share
Konsep Mudharabah Izzuddin Abdul Manaf Al Mudharabah adalah Akad kerjasama antara pemilik dana (shahibul maal) dengan pengusaha (mudharib) untuk melakukan suatu usaha bersama. Keuntungan yang diperoleh dibagi antara keduanya dengan perbandingan nisbah yang disepakati sebelumnya.
Type Mudharabah Izzuddin Abdul Manaf Ada dua type mudharabah : * Mudharabah mutlaqah : Dimana pemilik (shahibul maal) dana memberikan keleluasaan penuh kepada kepada penge.lola (mudharib) untuk mempergunakan dana tersebut dalam usaha yang dianggapnya baik dan menguntungkan. Namun pengelola tetap bertanggung jawab untuk melakukan pengelolaan sesuai dengan praktek kebiasaan usaha normal yang sehat (uruf) * Mudharabah Muqayyadah : Dimana pemilik dana menentukan syarat dan pembatasan kepada pengelola dalam penggunaan dana tersebut dengan jangka waktu, tempat, jenis usaha dan sebagainya.
Prinsip Mudharabah Izzuddin Abdul Manaf 1. Shahibul maal - Aqil-baligh - Tidak ikut campur pengelolaan usaha 2. Mudharib - Aqil-baligh - Menggunakan dana sesuai perjanjian dengan shahibul maal 3. Dana - Dalam bentuk dana (monetary form) - Dalam jumlah tertentu - Diserahkan kepada mudharib 4. Proyek/ Usaha - Tidak bertentangan dengan syariah - Tidak dibenarkan masuk kepada mudharabah lain tanpa seijin shahibul maal
Prinsip Mudharabah Izzuddin Abdul Manaf 5. Laba / Rugi - Laba dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati dan tidak dalam jumlah yang pasti - Nisbah bagi hasil disetujui dalam kontrak - Perbandingan bagi hasil dapat dalam persen atau pembagian - Kerugian finansiil menjadi beban pemilik dana - Kerugian akibat salah urus atau kelalian mudharib menjadi beban mudharib. 6. Akad (kontrak) - Ada Ijab-kabul - Menentukan : . Jumlah modal . Jangka waktu penempatan . Nisbah bagi hasil
Feature Mudharabah Izzuddin Abdul Manaf Shahibul maal Mudharib Kemitraan usaha 70% 100% 30% Laba Rugi 0% 100% capital management Repayment of capital
Izzuddin Abdul Manaf Debt Financing Pertukaran - Barang dengan Barang - Barang dengan uang JUAL-BELI: tunai tangguh barang uang barang uang
AKAD-AKAD AL BUYU’ Izzuddin Abdul Manaf Murabahah, Salam, Istishna’, Ijarah wa iqtina Bai’ al naqd Bai’ al mu’ajjal Bai’ al mutlaqah bai’ al muqayyadah Sharf
MURABAHAH Izzuddin Abdul Manaf Murabahah adalah salah satu bentuk jual-beli yang bersifat amanah. Definisi Murabahah (secara fiqh) adalah akad jual-beli atas barang tertentu, dimana dalam transaksi jual-beli tersebut penjual menyebutkan dengan jelas barang yang diperjual-belikan termasuk harga pembelian dan keuntungan yang diambil.
Murabahah dalam Fiqh Izzuddin Abdul Manaf 1.Negoisasi Penjual Pembeli 2.Akad Jual Beli 4. Bayar Kewajiban 3a. Kirim Barang 3b. Terima barang dan dokumen.
Murabahah dalam teknis PERBANKAN Izzuddin Abdul Manaf Murabahah adalah akad jual beli antara bank selaku penyedia barang dengan nasabah yang memesan untuk membeli barang. Bank memperoleh keuntungan jual-beli yang disepakati bersama. Rukun dan syarat murabahah dalam perbankan adalah sama dengan syarat dalam fiqh. Syarat-syarat lain seperti barang, harga dan cara pembayaran adalah sesuai dengan kebijakan bank ybs.
SKEMA MURABAHAH TEKNIS PERBANKAN (Berdasarkan pesanan) Izzuddin Abdul Manaf BANK NASABAH PEMASOK 1.negosiasi 2. Akad jual beli 6. Bayar kewajiban 3.Beli barang tunai 4. Kirim barang 5. Terima barang & dokumen dokumen
SALAM Izzuddin Abdul Manaf PENGERTIAN secara etimologi salam adalah salaf (pendahuluan). Bai’ as Salam adalah akad jual beli suatu barang dimana harganya dibayar dengan segera, sedangkan barangnya akan diserahkan kemudian dalam jangka waktu yang disepakati.
SKEMA SALAM DALAM FIQH Izzuddin Abdul Manaf 1. Akad Salam Petani/penjual (muslam ilaihi) Pembeli (muslim) 2. Bayar Barang pesanan (muslam fiih) 3. kirim 4. Terima
SALAM DALAM TEKNIS PERBANKAN Izzuddin Abdul Manaf Salam dalam teknis perbankan syariah berarti pembelian yang dilakukan oleh bank dengan pembayaran dimuka dari pihak I (nasabah I) dan dijual lagi kepada pihal lain (nasabah II) dengan jangka waktu penyerahan yang disepakati bersama.(Paralel salam) Modal / harga yang dibayarkan dalam salam tidak boleh dalam bentuk utang, melainkan bentuk tunai yang dibayarkan segera
Skema salam paralel teknis perbankan Izzuddin Abdul Manaf Nasabah I Muslam ilaih BARANG PESANAN muslam fiih muslam ilaih dan muslim BANK NASABAH II Muslim 1b. negosiasi & Akad Salam 1a. negosiasi & akad 2a. Bayar 2b. Bayar 3a. Kirim barang & dokumen 3b. Kirim dokumen
Skema salam wal bai’ al mutlaqah (teknis perbankan) Izzuddin Abdul Manaf Nasabah I Muslam ilaih BARANG PESANAN muslam fiih Ba’i dan muslim BANK NASABAH II Musytari 1a negosiasi & Akad Salam 1b. negosiasi & akad 3c. Bayar tunai 2. Bayar 3a. Kirim barang & dokumen 3b. Kirim dokumen.
Skema salam wal murabahah teknis perbankan (beli salam, jual murabahah) Izzuddin Abdul Manaf Nasabah I Muslam ilaih BARANG PESANAN muslam fiih Ba’i dan muslim BANK NASABAH II Musytari 1a negosiasi & Akad Salam 1b. negosiasi & akad 4. Bayar kewajiban 2. Bayar 3a. Kirim barang & dokumen 3b. Kirim dokumen
ISTISHNA’ Izzuddin Abdul Manaf MAKNA Istishna’ secara etimologi berarti minta dibuatkan. Secara muamalah, istishna’ berarti suatu perjanjian jual-beli antara mustashni’ (pemesan/pembeli) dan shani’ (produsen/penjual) dimana barang (mashnu’) yang akan diperjual-belikan harus dipesan terlebih dulu dengan kreteria yang jelas. Perbedaannya dengan salam hanya terletak pada cara pembayarannya. Salam pembayarannta harus di muka, sedang pada istishna boleh di awal, ditengah atau di akhir.
SKEMA ISTISHNA’ Fiqh Izzuddin Abdul Manaf MASHNU’ Barang pesanan 4.Memproduksi barang PRODUSEN Shani’ PEMESAN Mustashni’ 2. Akad Istishna’ 1. Pesan barang 5. Kirim mashnu’ 3. Bayar
ISTISHNA’ DALAM TEKNIS PERBANKAN Izzuddin Abdul Manaf Secara teknis perbankan syariah istishna’ termasuk bagian dari jual beli dan mirip dengan salam (jual-beli pesanan). Aqad istishna’ diperlukan karena kebutuhan masyarakat pada umumnya memesan barang dengan persyarakat kreteria atau spesifikasi tertentu. Bank menjual lagi barang pesanan tersebut kepada nasabah sesuai dengan perjanjian yang mengikat sebelumnya.(Paralel Istishna’)
Skema ISTISHNA’ paralel Teknis Perbankan Izzuddin Abdul Manaf BANK Shani’/ mustashni’ Nasabah Pemesan mustashni’ 1a. Pesan barang 1b. Minta dibuatkan barang 2a. Akad Istiahna’ I 2b. Akad Istishna’ II 4. Membuat barang 5b. Kirim dokumen 5a. Kirim MASHNU’ (barang) SHANI’ Pemasok 3a. Bayar 3b. bayar
Skema ISTISHNA’ wal Murabahah Izzuddin Abdul Manaf BANK Ba’i/ mustashni’ Nasabah Pemesan Musytari 1a. Pesan barang 1b. Minta dibuatkan barang 2a. Akad 2b. Akad Istishna’ 4. Membuat barang 5b. Kirim dokumen 5a. Kirim MASHNU’ (barang) SHANI’ Pemasok 6. Bayar kewajiban 3. bayar
Skema ISTISHNA’ wal Ijarah Izzuddin Abdul Manaf BANK Mu’ajjir/ mustashni’ Nasabah Pemesan Musta’jir 1a. Pesan barang untuk disewa 1b. Minta dibuatkan barang 2a. Akad 2b. Akad Istishna’ II 4. Membuat barang 5b. Kirim dokumen 5a. Kirim MASHNU’ (barang) SHANI’ Pemasok 6. Bayar sewa 3. bayar
UJRAH (JASA-JASA) Izzuddin Abdul Manaf Apliksi dalam perbankan, ujrah lebih banyak diperguna kan dalam konteks upah jasa (fee) Ujrah dapat didifinisikan sebagai imbalan yang diperjanji kan dan dibayar oleh pemakai jasa sebagai harga atas manfaat yang dinikmatinya. Dalam literatur fiqih klasik pembahasan ijarah dalam pengertian sewa dan ujrah yang berarti pemanfaatan jasa selalu dibahas secara simultan dan hampir tidak ada perbedaan diantara keduanya.
IJARAH & IJARAH MUNTAHIA BI TAMLIK Izzuddin Abdul Manaf Ijarah adalah akad pemindahan hak penggunaan/pemanfaatan atas barang atau jasa melalui pembayaran sewa, tanpa diikuiti dengan pemindahan kepemilikan (ownership/milkiyyah) atas barang itu sendiri. Ijarah muntahia bittamlik, disebut juga ijarah wa iqtina adalah perpaduan antara kontrak jual-beli dan sewa, atau dengan kata lain akad sewa yang diakhiri pemindahan kepemilikan ke tangan penyewa
Ijarah (Islamic lease) Izzuddin Abdul Manaf Seller Islamic bank First Lease Following Leases Purchase of equipment TEKNIS PERBANKAN
Ijarah wa iqtina (Islamic Lease Purchase) Izzuddin Abdul Manaf SELLER LEASEE ISLAMIC BANK buyer Leasor 1 2 Delivery of object Lease of object 3 4 Ownership of bject TEKNIS PERBANKAN
  1. Wakalah (kuasa)
    Izzuddin Abdul Manaf
    Kafalah (jaminan)
    Rahn (gadai)
    Hawalah (pemindahan hutang)
    Ju’alah (jasa-jasa lainnya)
    Sharf (Jual-beli Valuta Asing) Jazakulloh khairun katsiron
    • Instrumen penunjang

    0 komentar:

    Post a Comment

     
     
    Copyright © Belajar Ekonomi Islam
    Designs By Sehat Dengan Olahraga