PT Timah Hentikan Kontrak Ekspor Baru Hingga Akhir 2011

PT Timah Tbk mengaku sudah tak lagi menyepakati kontrak ekspor baru timah ke pasar internasional. Hal ini setidaknya semenjak keputusan para pelaku industri timah dalam negeri untuk menghentikan ekspor timah.

Pada saat harga timah dunia masih rendah, manajemen PT Timah memutuskan untuk tidak melakukan kontrak ekspor baru. Perseroan hanya mau menjual komoditinya ke luar negari dengan harga minimum US$ 23.000 per metrik ton.

"Harga pernah turun US$ 17.000 per metrik ton, dan dalam hari yang sama ditutup US$ 19.000 per metrik ton. Dengan kondisi ini, maka kami tunda ekspor. Kalau US$ 23.000 (per mton), kami mau," kata Direktur Utama PT Timah Tbk, Wachid Usman di Hotel Nikko, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Senin (14/11/2011).

Hingga tutup tahun, perseroan masih menghormati moratorium penjualan ekspor ke luar negeri. PT Timah hanya melayani ekspor yang sudah terkontrak sekitar 8.000 ton.

"Kita dapat perlakuan khusus. Masih melayani ekspor yang sudah terkontrak. Masih ada sisa yang berkomitmen," imbuhnya.

Menurutnya penurunan harga timah sengaja dihembuskan broker dan trader yang ada di dunia. Menurutnya tidak ada alasan untuk menurunkan harga timah di pasar internasional, hanya karena isu krisis di Eropa hingga menurunkan permintaan.

"Untuk ekspor kami lihat belum ada pengurangan. Penurunan harga karena isu trader. Tidak ada alasan apapun untuk melumpuhkan harga timah," ungkap Wachid 

Perseroan hingga triwulan III-2011 menghasilkan 28.165 ton timah atau naik 14% dari periode yang sama tahun lalu. Hasil produksi bijih timah, berorientasi pasar ekspor, dimana menyumbang 30% produksi dunia.

Sehingga wajar jika harga timah di pasar internasional sangat mempengaruhi penjualan perseroan di setiap waktu. Sepanjang Januari-September, harga timah dunia sempat turun US$ 19.100 per metrik ton dan mencapai level tertinggi US$ 33.255 per metrik ton.

Sebagai bukti permintaan dunia akan timah tidak menyusut, dibuktikan pada persediaan logam di London Metal Exchange (LME). Terjadi peningkatan persediaan timah di LME dari 16.555 metrik ton menjadi 20.920 metrik ton.

"Di LME dengan stok 20.000 metrik ton dan masih terserap. Di Italia juga belum ada pengurangan ekspor," paparnya.

0 komentar:

Post a Comment

 
 
Copyright © Belajar Ekonomi Islam
Designs By Sehat Dengan Olahraga